Kamis, 18 September 2014

Sistem Hormon

apa itu Sistem Endokrin?
Sistem endokrin terdiri atas kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon. Kelenjar-kelenjar yang mensekreskan hormon disebut juga kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin mengeluarkan hormon langsung ke cairan interstitial dan masuk ke pembuluh darah. Hormon kemudian diedarkan oleh pembuluh darah ke bagian-bagian tubuh dan hanya mempengaruhi sel, jaringan, atau organ tertentu. Sel, jaringan, atau organ yang dipengaruhi oleh hormon disebut juga sel, jaringan, atau organ target.






















Lalu bagaimana dengan Hormon?

Hormon merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin dalam jumlah sedikit berfungsi dalam pengaturan organ-organ target yang tertentu. Hormon diedarkan oleh darah dan hanya akan memberikan efek pada organ target.

Kelenjar-kelenjar Endokrin

A. Kelenjar Hipofisis
Disebut juga master of gland. Kelenjar hipofisis terdiri atas 3 lobus, yaitu lobus anterior, lobus intermediet dan lobus posterior. Lobus Intermediet terdapat pada kelenjar hipofisis bayi, sedangkan pada orang dewasa hanya merupakan sisanya saja.
























1. Kelenjar Hipofisis Anterior
Kelenjar hipofisis anterior menghasilkan hormon-hormon sebagai berikut :
a. Hormon pertumbuhan (growth Hormone/GH)
Target hormon pertumbuhan ini dalah jaringan lunak dan tulang. Fungsinya adalah untuk menstimulasi pertumbuhan, sintesis protein, dan metabolisme lemak
b. Hormon tiroid (thyroid stimulating hormone/TSH)
Target hormon ini adalah pada kelenjar tiroid. Fungsinya adalah untuk menstimulasi kelenjar tiroid agar mengasilkan tiroksin yang fungsinya untuk meningkatkan metabolisme tubuh.
c. Luteinizing hormone (LH)
Target LH adalah kelenjar gonad. Fungsi LH pada perempuan adalah untuk merangsang ovulasi, perkembangan korpus luteum, serta sekresi esterogen dan progesteron. Pada laki-laki, LH berfungsi untuk merangsang sekresi pada testosteron.
d. Hormon adrenokortikotropik (adrenocorticotrophic hormone/ACTH)
Target hormon ini adalah kelenjar adrenal. Fungsi ACTH adalah untuk merangsang sekresi beberapa hormon oleh korteks adrenal.
e. Folikel stimulating hormon (follicle stimulating hormone/FSH)
Target hormon ini adalah kelenjar gonad. Fungsi FSH pada perempuan adalah untuk merangsang pertumbuhan folikel pada ovarium. Fungsi FSH pada pria adalah untuk merngsang testis agar menghasilkan sperma.
f. Prolaktin (prolactin/PRL)
Target hormon prolaktin adalah kelenjar susu (mamae). Prolaktin berfungsi untuk merangsang pembentukan susu dan sekresinya dari kelenjar mamae.
2. Kelenjar Hipofisis Intermediet
Kelenjar hipofisis ini berfungsi untuk menghasilkan melanosit stimulating hormon (MSH). Ini berfungsi untuk merangsang pembentukan pigmen melanin yang mempengaruhi warna kulit seseorang.

3. Kelenjar Hipofisis Posterior
Kelenjar hipofisis ini menghasilkan hormon-hormon:
A. Oksitosin
Adalah hormon pada manusia yang berfungsi untuk merangsang kontraksi yang kuat pada dinding rahim/uterus sehingga mempermudah dalam membantu proses kelahiran. Selain itu, hormon ini juga berfungsi untuk menskresikan air susu dengan merangsang kontraksi duktus laktiferus mammae (payudara) pada ibu menyusui. Namun, produksi air susu tersebut diatur oleh hormon prolaktin.
b. Vasopresin (ADH)
Adalah sebuah formon peptida yang mengatur penyerapan kembali molekul pada ginjal dengan memengaruhi permeabilitas jaringan dinding tubulus ginjal,  sehingga berfungsi untuk mengatur pengeluaran urin.
B. Kelenjar Tiroid





















Kelenjar tiroid adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh terhadap hormon lainnya.
Kelenjar tiroid dapat distimulasi dan menjadi lebih besar oleh epoprostenol. Tiroid mengeluarkan tiga hormon penting, yaitu Triodotironin, Tiroksin dan Kalsitonin. Triodotironin dan Tiroksin mengatur laju metabolisme dengan cara mengalir bersama darah dan memicu sel untuk mengubah lebih banyak glukosa. Kalsitonin dapat mengurangi kadar kalsium dalam aliran darah dengan menghambat aksi perombakan sel tulang oleh osteoklas, sel-sel yang menghancurkan matriks ekstraseluler. 

C. Kelenjar Paratiroid


















Kelenjar Paratiroid (kelenjar anak gondok) terletak disetiap sisi kelenjar tiroid yang terdapat di dalam leher, kelenjar ini berjumlah 4 buah yang bersusun berpasangan yang menghasilkan hormon pada tiroksin. Masing-masing melekat pada bagian belakang kelenjar tiroid, kelenjar ini menghasilkan hormon yang berfungsi “mengatur kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh.” 

Fungsi umum kelenjar paratiroid adalah:
•mengatur metabilisme fosfor
•mengatur kadar kalsium darah


D. Pankreas














Pankreas adalah organ kelenjar dalam sistem pencernaan dan endokrin vertebrata. Pankreas memiliki dua komponen fungsional: Endokrin, untuk memproduksi insulin, glukagon dan somatostatin. Dan Eksokrin, pankreas mengeluarkan enzim yang mengandung jus pencernaan yang lolos ke usus kecil. Enzim ini membantu dalam pemecahan lebih lanjut dari karbohidrat, protein, dan lemak dalam perut yg menghancurkan makanan tersebut. Pankreas berada dalam kontak langsung dengan lambung, duodenum, limpa, dan kapal utama perut.

E. Kelenjar Gonad
















Gonad adalah organ endokrin yang memproduksi dan mengeluarkan steroid yang mengatur pembangunan tubuh dan mengendalikan karakteristiknya seksual sekunder. Gonad adalah organ yang memproduksi sel kelamin. Pada pria, gonadnya adalah testis dan pada wanita adalah ovarium. Testis menghasilkan hormon testosteron, berfungsi menyebabkan timbulnya sifat-sifat seks sekunder pada pria  dan mmengaruhi spermatogenesis. Sedangkan ovarium menghasilkan hormon estrogen dan progesteron. Fungsi estrogen yaitu pematangan sel-sel kelamin, memelihara sistem reproduksi, pertembuhan alat  kelamin dan menimbulkan tanda-tanda seks sekunder. Fungsi progesteron yaitu mempersiapkan uterus untuk menerima embrio.

F. Kelenjar Timus

Kelenjar timus merupakan kelenjar yang bertanggungjawab dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar timus bahkan sangat berpengaruh pada saat usia pertumbuhan. Kelenjar timus berfungsi untuk pertumbuhan. Bila kekurangan kelenjar timus akan menderita kretinisme (kekerdilan) dan bila kelebihan menimbulkan gigantisme (raksasa). Kelenjar timus hanya dijumpai pada anak dibawah 18 tahun. Kelenjar timus merupakan tempat penimbunan hormon somatotrop. Berfungsi untuk mengaktifkan pertumbuhan badan, mengurangi aktivitas kelenjar kelamin, dan menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.

G. Kelenjar Adrenal 


Kelenjar ini berbentuk bola, atau topi yang menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenalis dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). 
a. Bagian korteks (luar): menghasilkan hormon deoksikortison dan kortison. Berfungsi memengaruhi proses penyerapan.
b. Bagian medula (dalam): menghasilkan hormon adrenalin. Berfungsi mengubah glikogen menjadi glukosa dan menyempitkan pembuluh darah sehingga menaikkan tekanan darah.

2 komentar: